Welcome

Welcome

Jumat, 26 September 2014

Doa Malamku Untukmu Yang Sedang Singgah Di Hati

Ya Allah…
Jika dia baik untukku, baik untuk keluargaku..Jadikanlah dia imamku

Ya Allah..
Jika dia yang mampu membahagiakanku dunia dan akhirat janganlah Engkau jauhkan dia dariku…

Ya Allah…
Jika dialah yang dapat membawa aku ke jalanMu, satukanlah hati kami sampai akhirat..

Ya Allah..
Jika aku adalah rusuk kirinya, jadikanlah aku pelengkap dirinya, pendamping paling setia, wanita yang dia cinta, isteri yang dia banggakan dan ibu terbaik untuk zuriat-zuriat kami.

Ya Allah..
HambaMu yang jahil ini meminta, ya Allah. Berikanlah dia kebahagiaan, kesehatan, rezeki serta kasih sayang Mu. Andai telah tertulis dia bukan untukku, karuniakanlah dia seseorang yang baik untuknya, dan bahagiakanlah mereka , ya Allah.

Ya Allah…
Aku tidak tahu sampai kapan aku mencintainya. Juga bagaimana untuk berhenti menyayanginya. Telah aku coba melupakan tapi bayangannya tetap ada.

Ya Allah..
Karena kelemahan dan kekuranganku, aku serahkan semuanya padaMu. Jika mencintainya inilah, yang terbaik untukku, ridhailah. Semoga cinta ini adalah karenaMu, ya Allah. Semoga cinta ini membawa aku dekat denganMu. Dan semoga cinta sesama insan ini menyadarkan aku untuk selalu mengisi hati ini dengan cinta terdalam padaMu dan kekasihMu.

Senin, 22 September 2014

AKU YANG DIA SEMBUNYIKAN

Aku tak pernah bebas mencintai dia. Dia lebih suka kucintai secara diam-diam. Dia lebih suka kucintai tanpa harus ada banyak orang yang tahu. Itulah kita, dengan kemesraan yang kami sembunyikan, dengan sapaan sayang yang tak pernah terdengar di muka umum. Seringkali, ada rasa sakit yang menyelinap secara nyata dalam “kerahasiaan” ini, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak pernah mampu melawan dia yang tetap saja mengatakan sayang meskipun aku selalu dia sembunyikan.

Kami memang terlihat seakan-akan tak memiliki hubungan khusus, kami memang seringkali terlihat seakan-akan tak punya perasaan apa-apa. Padahal, saat kami hanya berdua, perasaan itu membuncah dengan liarnya, rasa cinta itu mengalir dengan derasnya. Tak ada orang lain yang tahu bahwa kami telah bersama, karena dia selalu berpendapat bahwa suatu hubungan memang tak butuh publikasi berlebihan. Tapi, menurutku, ini bukan hanya sekadar pubikasi yang dia ceritakan, nyatanya aku benar-benar disembunyikan, nyatanya saat dia bersama teman-temannya, aku seakan-akan tak pernah ada didekatnya, aku diperlakukannya seperti orang lain. Ada rasa sakit yang sebenarnya diam-diam menyiksaku, tapi aku masih sulit memutuskan tindakan yang harus kulakukan.
Memang, di depannya aku tak pernah mempermasalahkan pengabaiannya, tapi justru tindakan itulah yang membuatku tersiksa di belakangnya. Aku memang bahagia saat bersamanya, tapi apa gunannya kalau dia hanya sanggup untuk menyembunyikanku? Aku memang merasa hangat jika dalam peluknya, tapi apa gunanya jika pelukan itu semu dan tak bisa terus menghangatkanku? Aku terpaksa menunggu dihubungi lebih dulu, jadi dia akan datang padaku ketika dia hanya membutuhkanku? Padahal aku merindukannya, padahal aku ingin menghubunginya lebih dulu.
Aku seringkali merasa bukan seseorang yang penting dalam hidupnya, karena memang dia jarang memperlakukanku layaknya orang penting dalam hidupnya, padahal aku selalu menganggap dirinya penting dalam hidupku, bahwa sebagian diriku ada bersamanya. Lupakan makan malam romantis, lupakan gandengan tangan yang manis, lupakan boneka yang tersenyum dengan bengis, dia memang tak seromantis pria-pria lainnya, dia memang selalu lupa untuk memperlakukanku layaknya wanita. Mungkin, aku sudah terbiasa disakiti olehnya. Mungkin, perasaanku buta akan cinta sesungguhnya, sehingga perlakuan yang menyakitkan pun tetap kuanggap sebagai perlakuan yang membahagiakanku.
Dia bahkan tak mempertegas status kita. Seringkali aku bertanya, inikah cinta yang kucari jika dia hanya bisa menyakiti? Inikah dunia yang kuharapkan jika aku merasa frustasi?  Inikah hubungan yang akan membahagiakanku jika dia tak pernah menganggapku ada dan nyata?

Apakah ini saatnya untuk melanjutkan, atau berhenti di tengah jalan?

Minggu, 21 September 2014

Mamah.... Maafin aku yah.... Aku sayang Mama & Papa :*


Malam ini aku bingunggg…… banget……….. Bagaimana tidak.. Salahku pada mama dah banyakkk banget… Aku yang sering modus ke mama dan sering bohongin mama… Yang otomatis mama ngga tau aku nglakuin itu. Sebenernya aku pengin nyritain ini semua ke mama,, bilang jujur dari hati ke hati. Tapi aku masih belum punya keberanian. Aku bingung harus nyritain ini semua ke siapa. Jadi malam ini kuberanikan diri menceritakan ke sahabatku saja, Komar… Dia baik banget ke aku.. Hmm…Dulu, belum lama aku melakukan ini…. Dulu aku sering bolos ngaji. Aku ijin ke mama pamit mau berangkat… tappi nyatanya ngga sampe tempat ngaji,, aku malah nongkrong ma temen.. Biasalahh aku kan punya geng. Kami sering nongkrong bareng. Waktu ini aku ngga ngaji malah main sama mereka,, malem-malem… Bakaran singkong…. Apalagi singkongnya ngambil ngga minta ijin,, tapii yaa… emang siapa aja boleh sih ngambil sama pemiliknya…. Waktu itu seruu banget…ngga kepikiran sampe dosa. Rasanya pengin nangisss kalo inget kejadian itu… Terus inget lagi tuhpas malem nuzulul qur’an,, kami harusnnya tadarussan bersama… ehh malah kabur lagi…. Nongkrong lagi,, pokoknya kalo belum nongkrong ya belum puas…. Parahnya kami memilih atap masjid untung tongkrongan… Iya padahal kami tahu dibawah lagi buat tadarusan… Ya Allah…. Dah ngga bisa kehitung lagi dosaku ya… Bulan ramadhan bukannya nyari pahala sebanyak-banyaknya malah maksiatan… Huhu….. Mama………. Beneran aku pengin nyritain ini ke mama secara langsung.. Malam ini dah sepi, adikku dah pada tidur.. mama masih nonton tv… Aku pengin banget keluar kamar,, kemudian memeluk mama…. Terus nangis dipangkuannya…. Sekarang aku kelas 9, aku mau berubah… Aku mau jadi anak baik.. Biar besok UN bisa dapat nilai memuaskan,, dan bisa masuk SMA favorit.  Makannya aku pengin minta maaf ke mama mulai sekarang….. Oh iya… inget lagi tuhh pas aku kelas 8… Aku juga pernah bohongin mama… waktu itu aku sok sibuk banget, sok banyak tugas… Kalo hari minggu pasti berangkat kesekolah… Padahal ya disekolah ngga ngerjain tugas… Malah main,, jajan…. Hvffttt….. Padahal waktu itu mamaku lagi sibuk N repot-repotnya,, terus adikku juga lagi sakit… Tanpa aku sadar aku malah seneng-seneng diluar… Aku emnag dah error banget,,, mungkin kalo aku ngga berubah dari sekarang bisa-bisa masa depanku suram… hiiii aku ngga mau…. Pokoknya kau harus minta maaf kemama,, apalagi mamaku sayanggg N perhatiann banget ke aku. Berani ngga berani hurus berani.. Toh ridha Allah ada pada orang tua… Aku ngga mau jadi anak durhaka,,, ngga mau………..

Sabtu, 13 September 2014

UNTUKMU SEBUAH HATI,, UNTUKMU YANG DISANA….


Ku mengenalmu bukan lewat mata..
Lewat jiwa yang tulus aku tau siapa dirimu..
Bukan harta, jabatan, kedudukan dan segala apa yang ada pada dirimu yang mampu meluluhkan hatiku
Untukmu sebuah hati yang masih kusimpan rapat dalam relung qolbuku….

Andai cinta mampu kurangkai lewat logika..
Tentu diriku mampu member cukup alas an tuk meyakinkanmu..
Andai cinta mampu kuhapus dari relung hatiku..
Tentu takkan membekas lara….

Sungguh diri ini tak mampu menepis segala rasa..
Mau dilabuhkan kepada siapa diri ini tak pernah meminta..
Sejatinya diri ini milik-Nya
Hanya Dia yang berhak mengatur segalanya….

Untukmu sebuah hati yang belum mampu kujanjikan apa-apa..

Semoga dirimu memahami, hati ini begitu mudah terbolak-balik..
Akankah cinta ini ken bertahan untuk selamanya..
Atau hadir menyapa hanya sesaat saja yang akan melebur seiring perjalanan masa..
Akankah rasa ini hanya ujian bagi kita, yang kan pupus manakala taqdir memisahkan….

Untukmu sebuah hati yang terangkai dalam untaian kata….

Andai dirimu yang Allah pilihkan untukku, ingin ku bisikkan padamu..
Diri ini mungkin tak seindah sebagaimana anganmu..
Yang memiliki kesabaran Asiah, kelembutan Khadijah, ketabahan Fatimah, dan kecantikan Aisyah…..

Namun dengan hadirnya dirimu, kuberharap..
Kita dapat laksanakan tali yang saling menguatkan..
Demikian pula denganku, semoga diri ini
mampu menerima apapun sosok dirimu dengan keridhaan….

Aamiin ya Allah….

Nasehat Mama

Aku tergolong gadis yang paling malu membicarakan masalah hati dengan mama.
Aku takut curhat tentang hal itu pada mama. entahlah mengapa..aku juga tidak tau...sampai suatu pagi di Jum'at yang indah....kami berdua sedang masak di dapur...tiba-tiba saja mama bertanya :

"mba, ada laki-laki yang sedang kamu sukai ?"

aku kaget sekali mama bertanya seperti itu. Wajahku menghangat
mungkin warna wajahku sama seperti semur ayam yang sedang aku aduk

"kok mama nanya begitu ? kenapa ma ?"

"nggak, mama cuma mau kasih nasehat aja. Sebagai perempuan kita akan jauh berbahagia bila di cintai daripada mencintai."

"hah ?!" aku pura-pura bengong, pura-pura bego.

"jika ada laki-laki yang datang membawa cinta yang tulus, jangan di tolak. Dan jangan pernah berharap pada laki-laki yang tidak mencintaimu."

aku menunduk, merenungi kata-kata mama.

"gimana caranya biar tau laki-laki itu memiliki cinta yang tulus, ma ?"

mama tersenyum

"laki-laki yang tulus, pasti rela berkorban."

aku berpikir

"ma, kalo ada 2 orang laki-laki yang datang bersamaan lalu mereka melakukan pengorbanan yang sama besarnya, bagaimana kita tau cinta mana yang paling tulus ?"

mama terdiam, aku menunggu sambil terus mengaduk semur ayamku.

"kalau begitu serahkan semua pada Allah, biar Allah yang menjawab dan memilihnya."

aku tertawa...karena memang itulah jawaban yang paling BENAR

"intinya mba, jangan melepaskan sesuatu yang datang dengan cinta hanya untuk menunggu sesuatu yang belum pasti."

aku tersenyum paham....nasehat mama sama seperti kalimat indah ini :

Mengapa harus mencari cinta yang lain ?
 jika di sekitarmu banyak cinta yang kau lupakan ?

dan satu hal yang pasti..aku masih berpegang teguh pada ayat 26 di surat An-Nur.

Bismillah

Wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita yang keji.
Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik
Maka, siapakah yang menyangsikan janji-Nya itu ??? Dan masih terus kutunggu janji-Nya itu sambil terus memperbaiki diri....